Wednesday, December 30, 2020

Jagad Raya, Selamat Datang 2021

#SelamatDatangTahun2021

DULU. Duluuuu sekali. Jagad raya dengan triliunan galaksi ini sebuah materi yang padu. Berukuran subatomik. Sangat-sangat kecil. Bahkan dalam partikel lebih kecil yang hanya bisa dijelaskan lewat teori mekanika kuantum. Fisikawan modern juga ternyata tak cukup menggunakan relativitas umum untuk memahami hukum-hukum alam yang ditulis Tuhan dengan menggunakan bahasa matematika.

"Mathematics is the language in which God has written the universe," kata Galilleo. Ia ucapkan itu jauh sebelum Issac Newton menerbitkan karyanya yang sangat masyhur: "Philosophiae Naturalis Pincipia Mathematica" tahun 1687.

Energi kuat lalu membuatnya terjadi big bang (dentuman besar). Memisah. Memuai. Berkembang hingga ada ruang. Ada ruang, maka dengan sendirinya ada waktu. Dan tak terasa, sudah 13,8 miliar tahun waktu berlalu. #Selamat datang tahun baru 2021.

RUANG-WAKTU-MATERI-ENERGI, inilah satu kesatuan penyusun tempat yang kita kenal sekarang ini sebagai jagad raya. Begitu besarnya hingga kita merasa diri terlalu kecil. Faktanya memang kecil. Kita tidak lebih dari butiran debu di alam semesta.

"Tidakkah ini sebuah kesia-siaan, guru?" tanyaku.

"Loh, kok!?"

"Coba guru pikir, kalau memang jagad ini hanya untuk kita, buat apa Dia menciptanya begitu besar dan luas?"

"Tidak, tidak anakku!" kata guru itu dengan intonasi perlahan seraya mengelus-elus ujung janggutnya yang beruban.

"Kita memang kecil. Tapi Tuhan tahu, manusia punya hasrat besar. Sangat besar kadang. Melebihi ukuran fisiknya. Bahkan, maunya ingin melebihi semesta. Karena itu sengaja alam ini dibuat luas. Infinite. Higher infinite agar bisa mengakomodir hasratmu, hasrat kalian. Agar kamu berpikir!"

Terdiam saya mendengar  jawaban itu. 

Bukan untuk berpikir... Tapi bersiap untuk tidur. Mungkin ini lebih baik agar aku tak terus bertanya. Juga agar lebih aman menghindari paparan pandemi yang dikabarkan terus bermutasi, dengan varian yan lebih mematikan.😇😊


Air Hitam, 31 Desember 2020

#BigBang

#MetTahunBaru2021

Wednesday, December 16, 2020

Gubernur Isran Noor dan Boris Johnson


BUKAN karena gaya rambutnya yang acak-acakan kalau Gubernur Kaltim Isran Noor begitu gandrung dengan Boris Johnson. Ia akui rambut Johnson memang menarik. Tak lazim bagi politisi. Lebih natural.

Melihat Johnson seperti melihat siluet Donald Trump. Ada kemiripan soal rambut hingga publik Inggris pun tak ragu menjulukinya sebagai "Britain Trump". Kebetulan, keduanya sama-sama lahir di New York City -- kota terpadat di AS -- meski tumbuh dari latar yang berbeda.

Masih ingat saat ia menyampaikan pidato pertamanya di kediaman barunya, Downing Street 10,  London? Tak sedikit pun ia mengubah penampilannya. Tetap saja santai. Rambut pirangnya dibiarkan awut- awutan. Terkesan tidak pernah tersentuh sisir. Pidato singkat di depan awak media itu menandai telah resminya ia memegang pucuk pimpinan pemerintahan di negara dengan koloni terbesar sejagat, Inggris.

"Kita kini punya pria baik yang akan menjadi PM Inggris Boris Johnson. Dia tangguh dan pintar," puji Trump dikutip The Hill saat itu. 

Trump agaknya cukup menikmati disandingkan dengan kolega barunya ini. Ia merasakan sensasi yang lebih "sejajar", setidaknya ketimbang yang dialami Dwight D Eisenhower, generasi pendahulunya, 70 tahun silam, yang harus dihadapkan dengan Winston Churcill. Churchill sudah gaek. Menopang badannya tegak pun harus bersusah payah. Tongkatnya nyaris tak mampu menahan badannya yang bongsor. 

"Mereka menyebutnya Britain Trump, dan orang-orang mengatakan itu hal yang baik. Orang-orang di sana (warga Inggris) menyukai saya. Itulah yang mereka inginkan, itu yang mereka butuhkan," tuturnya lagi.

"He (Johnson) ia a real politician (Dia politisi sejati)," aku Gubernur Isran Noor kepada jurnalis Eric Ellis dari Asia Money yang secara khusus mewawancarai di ruang kerjanya, lantai dua Kantor Gubernr Kaltim. 

Gubernur Isran Noor tak lagi menyembunyikan kekagumannya terhadap sosok pemimpin itu. "He is persistent (Dia gigih), dan perjuangannya untuk Brexit pun bagus." Karenanya, ia berharap, suatu saat, Johnson bisa berkunjung ke Kaltim.

"He is very good to fight, meski rambutnya selalu berantakan," kata Isran diiringi dengan tawa lebar. Suka tidak suka, gaya rambut Johnson memang ikonik.

Pembicaraan keduanya berlangsung akrab, mengalir seperti kawan lama tak bersua. Isran menjawab setiap pertanyaan dengan gayanya yang khas, santai, kadang diselingi joke-joke yang membuat suasana menjadi cair. 

Bahkan, ketika Ellis bertanya serius bagaimana dia akan menyeimbangkan pembangunan (sebagai ibu kota negara baru) dengan lingkungan Kaltim, Isran Noor kontan tertawa. Tak perlu ada kekhawatiran. Dia tegaskan pemerintah pasti akan menjaga ekosistem di bumi jamrud khatulistiwa itu. Satwa-satwa langka dan unik di provinsi ini akan dilindungi seperti orangutan, beruang madu, termasuk "monyet-monyet berhidung mancung" dengan menunjuk hidung Ellis. 

Maksud Isran adalah Bekantan (Nasalis larvatus). Yakni jenis monyet berhidung panjang dengan rambut warna coklat kemerahan. Satwa endemik Kalimantan ini berkembang biak di kawasan hutan bakau, rawa dan hutan pantai. Namun populasinya menurun seiring dengan merangseknya laju pemukiman, industri dan tambang.

Saat janji bertemu Isran, Ellis agak kaget mengetahui banyaknya tamu lain yang tengah antre di ruang tunggu. Ia merupakan satu dari sekitar 60 orang yang sore itu punya janji bertemu. Ellis pikir, pada janji ketemu jam 15.00 Wita, Gubernur juga bersamaan membuat janji dengan puluhan orang itu. Namun Gubernur dilihatnya riang saja melihat fakta itu. Tetap riang menyambut dirinya masuk ke dalam ruang kerja di gubernuran.

"Itu bahkan kadang sering lebih banyak, biasa 100 orang lebih yang ke sini," jelas Isran. "Tidak masalah. Mereka adalah orang-orang saya. Tidak masalah. Mereka akan senang melihat pemimpinnya."

Karisma populis bukan satu-satunya yang dimiliki Isran dan Johson. Masing-masing memiliki banyak penggemar. Isran mendapat banyak dukungan dari masyarakat. Ia telah mencuat menjadi sosok nasional sejak Presiden Jokowi mengumumkan Kaltim sebagai lokasi baru pemindahan ibu kota negara. Sosoknya banyak diburu wartawan dalam dan luar negeri.

Johnson memang tidak umum bagi sebagian besar pemimpin. Gaya rambutnya yang kerap acak-acakan dan cara berpakaiannya yang tidak rapi menjadi tidak lumrah bagi politisi yang umumnya harus selalu tampil jaim (jaga image). Mungkin kebiasaan itu karena faktor latarnya yang lama menekuni dunia jurnalistik. 

Akan tetapi tidak juga. Meski separuh umurnya diabdikan sebagai jurnalis, Johnson dididik di sekolah privat elit-konservatif. Di sini para keluarga kerajaan dan aristokrat Inggris mengenyam pendidikan. Eton selama ini telah melahirkan 19 perdana menteri.

Ia mengawali karirnya sebagai jurnalis di The Times. Pernah dipecat, kemudian hengkang ke The Daily Telegraph. Di sini karirnya melesat. Tulisan-tulisan yang dibuat acap memberi pengaruh bagi politisi Inggris. Ia dikenal sebagai sosok Euroskeptis, yang membuat mantan PM Margareth Thatcher menyukainya. Ya, setali tiga uang dengan Thatcher yang tak pernah bersahabat dengan Uni Eropa.

Karena itu ia kemudian begitu getol menkampanyekan "Leave" pada referendum Brexit. Dengan bus besar merahnya, ia gigih berkampanye ke seluruh negeri bahwa Inggris akan mengalami kerugian besar jika memilih bertahan di Uni Eropa.

Lepas dari kontroversinya, Johnson memang memiliki gaya politik yang aneh. Baik di mata para koleganya dalam partai konservatif maupun kubu lawan. Terkesan tidak serius. Kadang membingungkan, berantakan dan tanpa arah. Tetapi, publik menyukainuya. Ia humoris sekaligus kharismatik, perpaduan yang aneh bukan? 

Pertanyannya, seberapa kuat gaya politik Johnson berpengaruh terhadap seorang Isran Noor? Bagian mana yang akan diadpsinya untuk melicinkankan jalan menujujajaran top nasional di 2024? Silakan, Anda punya hak untuk menebak dan membaca langkah-langkahnya!


Air Hitam, 16 Desember 2020